A. Apakah Bolatangan Mini itu?
Bolatangan mini adalah bentuk modifikasi dari permainan bolatangan konvensional. Sedangkan bolatangan konvensional itu sendiri adalah olahraga permainan yang termasuk dalam kategori permainan invasi. Olahraga ini sangat dinamis sehingga membuat badan kita terlatih, bersemangat dan berakal, serta melatih pemain untuk bekerja bersama sebagai sebuah tim. Olahraga ini dapat membantu kita untuk tetap bugar dan sehat. Dengan kontak fisik, tanpa batas pergantian, dan tembakan ke gawang yang cepat, olahraga ini memunculkan rasa senang dalam setiap pertandingan. Obyek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan.
B. Bagaimana Cara Bermain Bolatangan Mini?
  1. Lapangan
Bolatangan mini dimainkan di atas lapangan dengan panjang 14 m dan lebar 7 m. Sementara bolatangan konvensional dimainkan di atas lapangan dengan panjang 40 m dan lebar 20 m
  1. Bola
Bola mainan ukuran 3 yang terbuat dari karet. Untuk anak-anak ukuran bola mainan dari karet yang ukurannya lebih kecil lagi. Prinsipnya bola yang digunakan dalam bolatangan mini adalah bola yang aman sehingga apabila terkena ke badan tidak menimbulkan cedera.
  1. Pemain
Saat berlangsung permainan bolatangan mini, masing-masing tim terdiri atas 3 pemain dan 1 penjaga gawang serta 3 pemain cadangan, sementara dalam permainan bolatangan konvensional dimainkan oleh 6 pemain dan 1 penjaga gawang serta 5 pemain cadangan masing-masing tim.
  1. Lama Permainan
Waktu permainan bolatangan mini adalah 2 x 15 menit, sementara bolatangan konvensional berdurasi 2 x 30 menit.
  1. Cara Memulai Permainan
Permainan dimulai dengan lemparan permulaan oleh salah satu tim. Lemparan permulaan harus dilakukan 3 detik setelah wasit membunyikan peluit. Bola boleh dilemparkan ke segala arah. Setiap pemain harus berada di bagian lapangannya sendiri pada waktu lemparan permulaan dilakukan.
Setiap terjadi gol yang sah, maka permainan dimulai kembali dengan lemparan permulaan di tengah lapangan.
  1. Memainkan Bola
  2. Pemain diperbolehkan, menghentikan, menangkap, melempar, memantulkan, menolak, memukul, merampas bola dari berbagai arah dengan menggunakan tangan (dengan tangan terbuka ataupun terkepal). Diperbolehkan juga menyentuh bola dengan lengan, kepala, badan, paha dan lutut.
Penjelasan:
  • Jika pemain melakukan gerakan memukul atau meninju bola dan gerakan tersebut membahayakan pemain lawan, maka wasit harus menghukumnya dengan suatu lemparan bebas untuk regu lawan.
  • Menyentuh bola dengan bagian-bagian badan lainnya biasanya terjadi secara kebetulan, oleh karena itu diperbolehkan.
  1. Diperkenankan memegang bola maximum selama 5 detik.
  2. Diperkenankan melangkah maximum 5 langkah pada waktu memegang bola.
  3. Diperbolehkan memantulkan bola dan menangkap kembali dengan satu atau dua tangan, baik di tempat maupun sambil berlari.
  4. Dilarang menyentuh bola dengan tungkai kaki bagian bawah (batasnya: mulai dari bagian bawah lutut) atau dengan kaki. (Hukumannya: lemparan bebas).
  5. Dilarang melompat dan menjatuhkan diri kea rah bola yang berada di tanah atau yang sedang menggelundung (hukumannya: lemparan bebas), keculai penjaga gawang di dalam daerah gawang.
  6. Bola dinyatakan keluar lapangan apabila memantul di luar garis batas lapangan. Untuk memulai pertandingan kembali dilakukan lemparan ke dalam dari tempat bola tersebut keluar.
  7. Apabila bola keluar lapangan dari daerah gawang dengan mengenai penjaga gawang maka diberikan hukuman lemparan sudut.
  8. Lemparan Penalti
Lemparan penalty dilakukan apabila:
  1. Terjadi permainan kasar terhadap lawan atau pelanggaran di daerah lapangan sendiri.
  2. Jika pemain lapangan sengaja memasuki daerah gawangnya untuk mempertahankan gawangnya.
  3. Pemain lapangan dengan sengaja mengoperkan/mengembalikan bola ke dalam daerah gawangnya dan bola disentuh penjaga gawang.
Penjelasan:
  1. Pada saat pelaksanaan penalti garis lemparan penalti tidak boleh diinjak atau dilewati oleh pelempar selama bola masih berada di tangannya. Apabila pelempar melakukan kesalahan menginjak atau melewati garis penalty, maka diberikan lemparan bebas untuk tim lawan.
  2. Pada saat lemparan penalty, semua pemain lapangan kecuali si pelempar harus berada di belakang garis penalty.
  3. Pelanggaran (foul)
Terjadi pelanggaran apabila:
  1. Pemain melakukan gerakan yang membahayakan lawan (menabrak, memukul, meninju, dsb.)
  2. Bola mengenai tungkai bagian bawah (lutut ke bawah) baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, kecuali penjaga gawang.
Hukuman:
  1. Apabila pelanggaran dilakukan di daerah lapangan sendiri maka hukumannya adalah lemparan penalty untuk tim lawan.
  2. Jika pelanggaran dilakukan di daerah lapangan lawan maka hukumannya adalah lemparan bebas dari tempat terjadi pelanggaran.
  3. Apabila terjadi pelanggaran keras wasit berhak member peringatan, kartu kuning, maupun kartu merah langsung sesuai dengan berat pelanggaran yang dilakukan.
  4. Pemain yang medapat kartu merah dikeluarkan dari lapangan pertandingan selama 3 menit, dan tim yang bersangkutan tidak diperkenankan memasukkan pengganti selama masa “hukuman” tersebut.
  5. Perangkat Pertandingan
Dalam sebuah pertandingan bolatangan mini dibutuhkan beberapa orang sebagai petugas atau perangkat pertandingan sebagai berikut:
  1. Wasit
Pertandingan bolatangan mini dipimpin oleh 2 orang wasit yang berada di sisi lapangan. Wasit dapat masuk lapangan pada situasi tertentu. Tugas wasit diantaranya:
  • Memimpin pertandingan dan mengawasi pemain sejak mereka memasuki arena pertandingan sampai mereka meninggalkan lapangan dan arena pertandingan.
  • Sebelum pertandingan dimulai, wasit harus memeriksa keadaan lapangan dan kelengkapan pemain serta bagian tubuh maupun aksesoris pemain yang berpotensi membahayakan harus diminimalisir (kuku yang panjang harus dipotong, kalung, gelang, cincing, dan aksesoris yang membahayakan harus dilepas).
  1. Pengawas Waktu
Tugas pengawas waktu adalah:
  • Mengawasi waktu pertandingan.
  • Mengawasi waktu dan lamanya pemain yang dikeluarkan smentara.
  1. Pengawas Pertandingan
Tugas pengawas pertandingan adalah:
  • Mencatat dan menyimpan daftar nama dan nomor dada/punggung pemain yang akan bertanding.
  • Membuat catatan jalannya pertandingan, pada kertas laporan hasil pertandingan:
  1. Waktu terjadi gol; menit ke …, oleh …
  2. Kartu kuning, kartu merah, dsb.
  3. Pencatat Skor
Tugas pencatat skor adalah mencatat dan merubah serta menampilkan skor pertandingan selama pertandingan berlangsung.
  1. Siapa Saja yang Dapat Bermain?
Pada prinsipnya semua bisa bermain bolatangan mini baik putra atau putri, dewasa atau anak-anak. Tidak perlu menjadi seorang yang tinggi besar. Peraturan sekilas terlihat sama antara putra dan putri hanya ukuran bola yang berbeda. Untuk anak-anak ukuran bola lebih kecil lagi.
  1. Aturan Keselamatan
  2. Permukaan lapangan harus rata tidak berlubang serta tidak ada batu atau benda-benda lain yang membahayakan.
  3. Garis lapangan dibuat menggunakan serbuk kapur yang ditaburkan.
  4. Semua pemain harus memakai pakaian olahraga.
  5. Semua pemain harus memakai sepatu.
  6. Pemain tidak diperkenankan berkuku panjang dan atau memakai aksesoris yang membahayakan seperti cincin, gelang, kalung, dsb
C. Keterampilan Dasar Permainan Bolatangan Mini
Keterampilan dasar dalam permainan bolatangan mini sama dengan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam permainan bolatangan konvensional. Pada umumnya permainan bolatangan berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bolatangan harus memiliki keterampilan yang baik. Pemain harus dapat melakukan lari dengan cepat, memiliki kelincahan, dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat ke sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki koordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa cara menembakkan bola ke gawang lawan.
D. Komponen Keterampilan Dasar dalam Bolatangan
Secara garis besar, keterampilan dasar permainan bolatangan adalah sebagai berikut:
  1. Keterampilan Lokomotor Khusus
  2. Lari lurus ke depan dengan cepat
Lari lurus ke depan dengan cepat memerlukan teknik dasar sprint yang baik. Teknik ini berkepentingan dengan upaya memperbaiki kecondongan tubuh serta koordinasi dari kesemuanya. Kecepatan bias dikembangkan dengan latihan akselerasi dan kegiatan-kegiatan yang memperbaiki kekuatan otot tungkai, frekuensi gerakan kaki, serta kelebaran langkah.
  1. Lari menyamping
Lari menyamping diperlukan manakala pemain sedang menunggu operan (passing) dari teman seregu sambil bergerak lari. Tetapi yang paling penting dari kebutuhan dari lari menyamping ini adalah untuk menghadang laju atau bola yang melintas di samping pemain. Kecepatan gerak lari menyamping tetap perlu ditingkatkan dengan cara latihan lari bergerak menyamping ke kiri dank e kanan.
  1. Lari mundur
Berlari mundur juga merupakan keterampilan yang perlu dilatih untuk keperluan seperti lari menyamping. Kombinasi antara latihan lari menyamping dan lari mundur akan menjadi kegiatan yang menarik jika diberikan dalam pendekatan latihan reaksi.
  1. Kelincahan
Yang dimaksud dengan kelincahan adalah kemampuan lari cepat dan kemudian merubah arah tanpa kehilangan keseimbangan
  1. Menangkap Bola
  2. Bola setinggi dada
  3. Bola tinggi
  4. Bola di samping kanan/kiri
  5. Bola rendah (setinggi lutut)
  6. Bola yang menggelundung
Berbagai keterampilan menangkap bola seperti diuraikan di atas, memerlukan sikap tubuh yang tertentu pula. Pada dasarnya, posisi tubuhbuntuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya, adalah prinsip menyerap gaya yang dibawa bola, agar impact dari bola dapat tersalur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya, ikuti arah bola dengan kedua lengan dan salurkan penahan sedikit demi sedikit terhadap bola.
  1. Mengoper Bola (Passing)
  2. Dengan dua tangan
  • Chest pass
  • Overhead pass
  • Underhand pass
Operan dengan dua tangan diperlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun perlu dilakukan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang. Mengoper bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengerahan tenaga tubuh yang disalurkan ke bola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang diperlukan, maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper bola dihasilkan dari gerakan tubuh yang bergerak ke depan, yang kemudian disalurkan dan digabung dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan.
  1. Dengan satu tangan
  • Javelin pass/baseball pass
  • Side pass
  • Reverse pass
Operan dengan satu tangan, dilihat dari jenisnya, dapat dibedakan menjadi dua tujuan yaitu pertama untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauh, dan yang kedua untuk mengoper dan mengecoh lawan. Khusus untuk javelin pass, pelaksanaan lemparannya harus dilakukan dengan mengikuti prinsip maximum time-distance. Dalam arti bahwa lemparan itu harus dilakukan dalam waktu maksimum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lempar (power position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya lemparan.
  1. Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola merupakan keterampilan yang cukup sulit karena memerlukan koordinasi mata-tangan yang tinggi. Lagipula, dalam bola tangan mini yang luas lapangannya terbatas ditambah permukaan lapangan yang tidak rata menambah tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung pada arah fatang dari bola itu ke tanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulan antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukan penyesuaian gaya dan sikap tubuh.
  1. Menembak (Shooting)
  2. The standing throw shot
  3. The jump shot
  4. The dive shot
  5. The fall shot
  6. The flying shot
  7. The reverse shot
Menembak adalah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus eksplosif, dengan mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Dalam gambar bias dilihat bahwa upaya menembak tersebut dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan dengan namanya. Yang paling menarik adalah pelaksanaan tembakan flying shot yang memerlukan irama 3 langkah. Tembakan ini dianggap sebagai tembakan paling bertenaga karena dilakukan dengan momentum yang sangat besar.